Selasa, 07 Juni 2016

Analisi SWOT dan Pengembangan Pantai Punaga, Takalar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar  Belakang
 Saat  ini Industri Pariwisata menjadi salah satu tumpuan dalam membangun perkenomian bangsa Indonesia. Pengembangan pariwisata dilakukan secara berkala dengan cara mengoptimalkan potensi wisata yang ada baik itu daya tarik wisata alam, budaya, maupun buatan, dengan harapan sektor pariwisata dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia baik secara makro maupun mikro. Pariwisata di Indonesia beberapa tahun terakhir sudah menunjukan tren yang positif dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Pada tahun 2016 pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pariwisata menetapkan sepuluh destinasi pariwisata yang menjadi prioritas kunjungan wisatawan.  Terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Sepuluh destinasi pariwisata yang menjadi prioritas tersebut yaitu; Danau Toba di Sumatra utara, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta,  Tanjung Lesung, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Pulau Morotai di Malukun Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
 Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki dan menyimpan potensi pariwisata melimpah yang tersebar dibeberapa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Dimana pariwisata merupakan salah satu sektor potensial bagi penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan mampu memberikan Multifliereffect bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Dan dengan keberdaan kekayaan potensi pariwisata ini ternyata sangat mungkin untuk dikembangkan lebih optimal lagi. Karena daerah Sulawesi Selatan mempunyai daya tarik wisata yang beragam, baik wisata alam dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung berikut bentuk pantainya yang memanjang, wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya, termasuk wisata sejarah yang banyak dimiliki oleh daerah ini. Semuanya itu menambah keanekaragaman kekayaan obyek wisata di daerah Sulawesi Selatan.
Takalar merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Ibukotanya terletak di Pattallassang, Kabupaten Takalar terdiri dari delapan kecamatan,  yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Mappakasunggu dan Manggarabombang, dengan  luas wilayah 566,51 km².
Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan, memiliki potensi wisata alam yang sangat melimpah yang didominasi wisata pantai. Beberapa daya tarik wisata yang dimiliki adalah Objek Wisata Topejawa, Objek Wisata Pulau Sanrobengi, Objek Wisata Terumbu Karang Pulau Tanakeke, Objek Wisata Pantai Punaga, Objek Wisata Puntondo,dll
Salah Satu Daya Tarik Wisata pantai yang Indah yang dimiliki adalah Kawasan Pantai Punaga terletak di Kabupaten Takalar, desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang. Dari kota Makassar membutuhkan jarak tempuh ± 1 jam untuk sampai ke tempat tujuan. Dari jalan poros takalar pengunjung dapat  masuk ke kawasan puntondo karena pantai ini dekat dari puntondo.
 Pantai Punaga sendiri merupakan pantai yang masih alami dengan keunikannya yang mampu menarik minat wisatawan, dan cukup berbeda dengan daya tarik wisata lainnya di Kabupaten takalar. Dengan kondisi alam yang masih alami maka kelompok kami tertarik untuk melakukan penelitian tentang potensi Daya Tarik Wisata tersebut melalui pendekatan  Analisis SWOT dan Pengembangan Kawasan Pantai Punaga. Agar kedepannya akan lebih meningkatkan kunjungan wisatawan, karena saat ini keberadaan pantai Punaga belum begitu dikenal oleh masyarakat luar Kabupaten Takalar dan juga pengelolaan yang belum begitu maksimal.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Analisis SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005) Dalam Riadi. 2013 berpendapat bahwa SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (2006) dalam Riadi (2013) berpendapat bahwa Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT Menurut David (2005) dalam Riadi (2013) berpendapat bahwa:
1.      Kekuatan (Strenghts)
    Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar



2.      Kelemahan (Weakness)
     Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3.      Peluang (Opportunities)
   Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4.       Ancaman (Threats)
   Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Ø  Fungsi SWOT
   Menurut Ferrel dan Harline (2005) dalam Freddy (2006) berpendapat bahwa fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
Ø  Matriks SWOT
  Menurut Rangkuti (2006) berpendapat bahwa Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
·         Strategi SO  (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
·         Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
·         Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
·         Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.





2.2  Konsep Pengembangan Pariwisata

Ada beberapa pendapat para ahli tentang arti dari pengembangan itu sendiri. Menurut Paturusi (2001) mengungkapkan bahwa pengembangan adalah suatu strategi yang dipergunakan untuk memajukan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu objek dan daya tarik wisata sehingga dapat dikunjungi wisatawan serta mampu memberikan manfaat bagi masyarakat disekitar objek dan daya tarik wisata maupun bagi pemerintah. Selanjutnya Suwantoro (1997) berpendapat bahwa pengembangan bertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkualitas, seimbang dan bertahap.

Disamping itu pengembangan pariwisata bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi wisatawan maupun komunitas tuan rumah. Dengan adanya pembangunan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui keuntungan secara ekonomi yang dibawa ke kawasan tersebut. Dengan kata lain pengembangan pariwisata melalui penyediaan fasilitas infrastruktur, wisatawan dan penduduk setempat akan saling diuntungkan. Pengembangan tersebut hendaknya sangat memperhatikan berbagai aspek, seperti ; aspek budaya, sejarah dan ekonomi daerah tujuan wisata. Pada dasarnya pengembangan pariwisata dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan permasalahan pendapat dari Mill, (2000)

Pengembangan pariwisata secara mendasar memperhatikan beberapa konsep seperti : (1) Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan; (2) Pembangunan Wilayah Terpadu dan Pengembangan Produk Wisata; (3) Pembangunan Ekonomi Pariwisata; serta (4) Pengembangan Lingkungan.




BAB  III
PEMBAHASAN

Pesona eksotik Pantai di Kabupaten Takalar  tidak hanya terletak dipesisir pantai Galesong. Sejumlah pantai lainnya dapat dikunjungi jika berkunjung ke tetangga kota Makassar ini. Salah satunya adalah Pantai Punaga yang terletak di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang yang memiliki keindahan alam yang masih alami, kontur pantai yang bervariasi, keadaan pantai yang bersih dan didukung dengan beberapa fasilitas umum yang disediakan oleh masyarakat setempat, namun beberapa fasilitas itu masih sangat kurang untuk menunjang segala fasillitas yang akan dilakukan oleh wisatawan. Melihat potensi yang dimiliki oleh pantai punaga sebagai salah satu daya tarik wisata yang terbilang unik dan memiliki pesona tersendiri maka membangkitkan perhatian para insan pariwisata untuk mengembangkan daya tarik wisata tersebut. Pengembangan sebuah daya tarik wisata dapat dilakukan setelah menganalisis daya tarik wisata tersebut. Sesuai dengan analisis yang digunakan saat melakukan observasi ke Pantai Punaga dengan menggunakan analisis SWOT. Maka akan diketahui apa saja yang perlu di kembangkan di pantai punaga, baik faktor dari luar pantai punaga seperti peluang yang dimiliki pantai punaga yakni sebagai daya tarik wisata yang menarik dikunjungi bagi wisatawan dari Kabupaten Takalar, Kabupaten Jene’ponto maupun dari Kota Makassar. Faktor luar lainnya ialah ancaman yang ada di pantai punaga seperti Pihak swasta yang mulai membangun resort di tepi pantai punaga dan proses pembangunan resort tersebut tidak memperhatikan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam melakukan pembangunan di tepi pantai, hal ini dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada biota laut yang ada di pantai punaga. Untuk faktor dari dalam pantai punaga yang didapatkan dari hasil analisa menggunakan analisis SWOT yakni kekuatan yang dimiliki pantai punaga, pantai ini sekilas mirip dengan daya tarik wisata Tanah lot Bali yang memiliki sisi tebing di pinggir pantai yang menjualang kearah pantai. Serta didukung oleh kealamian lingkungan pantai punaga yang menjadi nilai tersendiri bagi pantai ini. Sedangkan kelemahan pantai punaga terletak pada aksesibilitas yang cukup sulit di jangkau oleh para wisatawan karena berada di pelosok desa yang belum di dukung oleh kendaraan umum dan sebagian infrastruktur jalan yang masih rusak. Serta sarana pendukung yang belum tersedia seperti papan petunjuk jalan untuk menuju pantai punaga yang belum disediakan oleh pengelola. Kelemahan lainnya juga terletak pada pengelolaan pantai punaga, pantai ini dikelola oleh beberapa kelompok masyarakat dan memabagi wilayah pantai untuk beberapa bagian sehingga menyebabkan biaya masuk yang terhitung tinggi karena wisatawan harus mengeluarkan biaya masuk di setiap pembagian pantai jika ingin masuk kesisi lain pantai punaga.
Setelah melakukan observasi dengan menggunakan analisis SWOT maka dapat di simpulkan bahwa Pantai Punaga yang terletak di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar ini sangat membutuhkan sentuhan tangan dari para pemangku kebijakan pariwisata untuk mengupas segala potensi yang dimiliki pantai punaga dan memfasilitasi pantai punaga untuk menunjang segala aktifitas yang akan dilakukan oleh wisatawan dengan tujuan menjadikan pantai ini sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan di sulawesi selatan khususnya di Kabupaten Takalar.



DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Fitrah Al. 2005. Pantai punaga tempat wisata baru yang keren di ujung takalar. Diakses pada tanggal 16 Mei 2016. Melalui http://hellomakassar.com/pantai-punaga-tempat-wisata-baru-yang-keren-di-ujung-takalar/
David, Fred R. 2006. Manajemen strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta. Penerbit Salemba Empat
Jogiyanto, 2005. Sistem informasi strategik untuk keunggulan kompetitif. Yogyakarta. Penerbit Andi Offset
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
Ferrel dan Harline. 2005. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
Paturusi, Samsul A, 2001, Perencanaan tata ruang kawasan pariwisata, Materi kuliah perencanaan kawasan pariwisata, Program pasca sarjana, Universitas Udayana Denpasar, Bali
Suwantoro, G. 1997. Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta. Penerbit Andi
Mill, Robert Christine. 2000. Tourism the international bussines. Jakarta. PT. Grafindo Persada







Tidak ada komentar:

Posting Komentar