Selasa, 26 April 2016

Tekhnologi Informasi dalam Perencanaan dan Manajemen Pariwisata


Tekhnologi Informasi dalam Perencanaan dan Manajemen Pariwisata
(Information Technology in Tourism Planning and Management)

Pariwisata merupakan industri yang bersifat kompleks dan menyeluruh.  Pariwisata tidak lepas dari adanya teknologi informasi dalam perencanaan dan manajemen pariwisata. Kaitannya yaitu tekhnologi informasi dapat memudahkan dan memberikan pengaruh yang lebih bermanfaat dalam proses perencanaan dan manajemen pariwisata. Dimana informasi merupakan sumber kehidupan pariwisata. Salah  satu manfaat informasi dalam perencanaan pariwisata, terkait dengan penyediaan sumber Informasi mengenai produk pariwisata, yang sangat penting dalam membantu konsumen untuk menentukan sebuah pilihan dalam memilih tujuan wisata.
 Hal ini terjadi mengingat bahwa produk pariwisata itu tidak berwujud seperti menjual produk, yang harus membutuhkan representasi dan deskriptif oleh pengusaha perjalanan yang tentu saja harus menyediakan informasi yang terpercaya, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satu sumber penyedia informasi dalam penjualan produk pariwisata yaitu melalui media elektronik. Informasi  mengenai produk pariwisata melalui media elektronik tentu saja memiliki keunggulan-keunggulan tertentu, yaitu Informasi media elektronik dapat lebih memberikan informasi yang up to date atau terbaru dan lebih variatif dalam memberikan tatanan informasi khususnya dunia pariwisata, seperti internet yang menyediakan tour operator dan penyedia pariwisata melalui akses ke sejumlah pelanggan secara bersamaan.
Melihat semakin besar konsumen yang menggunakan situs internet untuk perencanaan, pencarian informasi, pemesanan, dan pembelian produk pariwisata,  hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan IT dalam pariwisata. Bahkan berbagai jenis IT telah digunakan oleh industri, departemen pemerintah, operator dan bahkan pelanggan potensial untuk melihat data mengenai liburan dan tujuan wisata.
Kemudian sudah menjadi sebuah asumsi umum bahwa IT telah disamakan dengan komputer. Namun IT mencakup dalam berbagai macam perangkat elektronik termasuk videotext, teletext, faxes, telephones, teleconferencing, satellites, mobile phones, computer, network and the internet (cooper 1998).  Selain itu, IT juga dapat digunakan dalam perencanaan dan manajemen pariwisata, dan salah satu  penggunaan yang sangat signifikan dalam perencanaan dan manajemen pariwisata adalah penggunaan GIS.
GIS adalah jenis IT yang sering digunakan  dalam perencanaan dan manajemen sumber daya pariwisata. Pada dasarnya GIS menangani informasi geografis, dan berfungsi dalam pengolahan untuk menghasilkan peta, grafik, tabel, dan jenis data lainnya. GIS juga dapat menangani informasi tentang sumber daya alam, daerah pemukiman masyarakat, dan sumber daya budaya pariwisata (Doswell, 1997).
Di New Zealand, GIS telah digunakan sehubungan dengan Resource Mangement Act (RMA), yang diperkenalkan pada tahun 1991 (Watkins, Cocklimand Laituru, 1997). Dalam kaitannya dengan perencanaan dan  manajemen, penemuan GIS sangat berguna di New Zealand dibeberapa area :
·         Memberikan kontribusi untuk pemantauan lingkungan dan keadaan lingkungan.
·         Membantu dalam penilaian efektifitas pernyataan kebijakan daerah.
·         Membantu pengambilan keputusan dalam  persetujuan sumber daya (izin perencanaan).

MacAdam  (1999) meneliti penggunaan GIS oleh konsultan di bidang pariwisata dalam hal ini dilakukan di Inggris. Singkatnya, MacAdam menunjukkan bahwa GIS sangat berguna untuk : analisis data, pemodelan, dan perkiraan. Khususnya MacAdam menunjukkan bahwa GIS memiliki perencanaan yang penting dalam pariwisata dan peran manajemen dalam hal :
·         Membuat laporan lingkungan.
·         Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif.
·         Penggunaan tekhnik sistem analisis/audit.
·         Melakukan wawancara kepada perwakilan lokal dan masyarakat lokal.
·         Studi kelayakan untuk fasilitas wisata.
·         Strategi program, termasuk dalam rencana selanjutnya.
·         Pemodelan lalu lintas.
·         Data margasatwa yang diperoleh dari alam di Inggris untuk pengelolaan ekologi di daerah lokal.


Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novianti Purnama Sari
                                   

ATRAKSI WISATA KOTA MAKASSAR



ATRAKSI  WISATA  KOTA   MAKASSAR
(ATTRACTION SECTOR OF MAKASSAR CITY)

Kota Makassar merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki banyak atraksi wisata baik itu alam, budaya, maupun buatan. Beberapa jenis atraksi menarik yang ada di kota ini diantaranya adalah Theme Park yaitu Trans Studio Makassar, terletak di  Jl. Metro Tanjung Bunga, Makassar dan berada dalam kawasan Gowa Makassar Tourism Development (GMTD). TSM ini adalah satu-satunya Theme Park yang berada di kawasan Indonesia Timur dengan dilengkapi pusat perbelanjaan, restaurant, dan bioskop.
Trans Studio Makassar merupakan taman bermain yang berada dalam ruangan (indoor) terbesar ke dua di indonesia setelah Trans Studio Bandung. Tersedia beberapa wahana bermain di kawasan Trans Studio Makassar di antaranya rolling coster, boom-boom car, Bioskop  4 Dimensi (4D), Trans City Teater, Studio Tour, Jelajah Dunia Lain dll. Dengan biaya masuk sebesar Rp. 100.000/orang untuk hari Senin s/d Jum’at (weekday) dan untuk hari sabtu s/d minggu (weekend) biaya masuk sebesar Rp.150.000/orang. Pengunjung dapat menikmati semua wahana bermain yang tersedia didalam Trans Studio Theme Park .
Selain wisata buatan (Theme Park) Kota Makassar juga memiliki atraksi wisata budaya dan sejarah berupa Museum And Galeries yang letaknya tidak jauh dari Theme Park. Keberadaan Museum And Galeries ini dimaksudkan untuk menunjang kebutuhan wisatawan yang menyukai dan ingin lebih mengetahui lebih jauh sejarah dan budaya Sulawesi Selatan. Kota Makassar memiliki dua museum yang cukup dikenal kalangan masyarakat baik asli Kota makassar maupun masyarakat luar daerah, yakni Museum Kota yang terletak di Jl. Balai Kota, jaraknya cukup dekat dengan Taman Macan. Dan Museum La Galigo yang berada didalam kawasan Benteng Rotterdam dan bertempat di Jl. Ujung Pandang. Museum ini terdiri dari 2 bagian yaitu Museum La Galigo A dan La Galigo B.
Disini penulis akan  sedikit lebih mengulas tentang Museum La Galigo. Museum La Galigo menyimpan koleksi benda-benda kuno dan bersejarah pada masa kerajaan dari beberapa kabupaten di Provinsi  Sulawesi-Selatan dan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Namun, pada saat ini didalam museum tidak terdapat lagi benda asli dari koleksi tersebut melainkan hanya merupakan benda-benda replika saja, hal ini dilakukan oleh pihak pengelolah untuk menghindari adanya kejadian kehilangan benda-benda tersebut.
Museum La Galigo dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi-Selatan. Harga tiket masuk untuk Wisatawan Domestik sebesar Rp.5000, dan untuk Wisatawan Mancanegara Rp.10.000. Museum ini banyak dikunjungi oleh siswa/i dengan tujuan study tour, karena mengunjungi museum adalah hal yang tepat untuk mendapatkan edukasi dalam mengenali sejarah bangsa kita. Sedangkan untuk Galeries terdapat Galery Art yang letaknya tidak jauh pula dari Museum La galigo. Galery Art ini berada dalam kawasan Anjungan Pantai Losari yaitu di Jl. Penghibur, Makassar, dimana menyimpan berbagai jenis lukisan mulai dari budaya, alam, pahlawan dan berbagai lukisan menarik lainnya. Galery ini juga menyediakan jasa lukis bagi para pengunjung yang berminat untuk memiliki lukisannya tersendiri.
Selain atraksi diatas kota Makassar juga memiliki beberapa Taman terbuka hijau seperti Taman Maccini sombala yang terletak di Jl. Nuri, Tepatnya di depan Universitas Atma Jaya Makassar. Taman ini memiliki tata ruang yang cukup menarik teratur dan bersih. Dengan lahan yang cukup luas dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang layak sehingga jika jika berkunjung ke taman ini dapat melakukan banyak aktivitas, seperti jogging, bersepeda, bermain sepatu roda, berkebun, bersantai, memancing, dll. Para pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang di sediakan, seperti area sepeda, area lari, gazebo, lapangan, masjid, aula, toilet, dan beberapa lahan digunakan khusus untuk penghijauan tanaman. Menariknya taman ini tidak di kenakan biaya masuk hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja, sehingga banyak dikunjungi oleh kalangan anak muda dan anak kecil yang senang bermain di taman ini. Kemudian taman lainnya yang ada di Kota Makassar yaitu Taman Segitiga Macan yang terletak di Jl. Hasanuddin, Makassar, taman ini selalu ramai di sore hari terlebih di hari libur, namun umumnya hanya ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berolahraga saja karena memiliki area yang tidak begitu luas. Dan jarak antara kedua taman ini cukup jauh, dengan jarak tempuh sekitar ± 10-15 menit.
Untuk Heritage Sites and Centres bisa ditemukan di Gedung Kesenian di Jl. Ahmad Yani, sebagai pusat kegiatan pertunjukan kesenian budaya yang ada di Provinsi Sulawesi –Selatan, dan sangat sering digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang melakukan pergelaran-pergelaran budaya. Gedung ini dikelola oleh Dinas kebudayaan dan kepariwisataan Provinsi Sulawesi-Selatan. Tidak jauh dari gedung ini terdapat Monumen Mandala yang fungsinya hampir sama dengan Gedung Kesenian yaitu salah satunya menjadi tempat pergelaran seni budaya, sekilas bentuk arsitektur dari Monumen Mandala menyerupai monas Kota Jakarta. Kemudian ada juga Benteng Rotterdam yang terletak di Jl.Ujung Pandang, yang menyisahkan banyak peninggalan dan cerita bersejarah orang-orang terdahulu pada zaman penjajahan Belanda. Jika terlihat dari atas benteng ini menyerupai seekor penyu maka dahulu disebut benteng panynyua. Dan merupakan kawasan yang  didalamnya terdapat taman, area pertunjukan, museum (Museum LA Galigo A dan LA Galigo B), wifi, toilet, mushollah dll.
Tidak hanya atraksi-atraksi di atas, untuk menunjang aktivitas olahraga, kota makassar juga memiliki Sport /Activity Galleries yaitu Lapangan Karebosi Makassar di Jl. Ahmad Yani. Karena letaknya yang berada dipusat kota Makassar maka Lapangan ini menjadi pusat olahraga bagi masyarakat kota Makassar dan banyak sekolah dan perguruan tinggi yang menggunakan kawasan ini sebagai tempat  pertandingan olahraga, selain menjadi pusat olahraga kawasan ini juga menyediakan pusat perbelanjaan dan berbagai restaurant cepat saji.  Dengan jarak yang tidak jauh dapat di jumpai pula Lapangan Hasanuddin dan Taman Segitiga Macan yang menjadi tempat berolahraga.
Namun  pada saat ini dibidang pariwisata yang menjadi kekurangan Kota Makassar dalam hal keanekaragaman atraksi wisata yakni belum terdapat National Park dan WildlifeParks yang dapat lebih menarik minat dan memuaskan kebutuhan wisata para wisatawan dan pecinta dunia traveller.
Demikian tulisaan kami mengenai atraksi wisata di Kota Makassar. Mulai dari Theme Park yaitu Trans Studio Makassar, Museum and Galleries yaitu Museum Kota, Museum La Galigo dan Art Gallery, Gardens yaitu Taman Maccini Sombala dan Taman Macan, Heritage Site and Centres yaitu Gedung Kesenian,  serta Sports / Activity Centres yaitu Lapangan Karebosi.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kalian para traveller sejati. Dan  jangan lupa masukan Kota Daeng  sebagai salah satu daftar Destinasi Wisata yang harus kalian kunjungi ! Semoga pula  dapat membantu para pembaca dalam pemenuhan kebutuhan lainnya.
Sekian dan Terima Kasih .
Salam traveller .

Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novianti Purnama Sari

Rabu, 06 April 2016

Dampak Sosial Budaya Pantai Tanjung Bayang


PANTAI TANJUNG BAYANG
(Dampak Sosial Budaya)

Kota Makassar memiliki sederet pantai di selat makassar, salah satunya adalah Pantai Tanjung  Bayang. Pantai yang menghadap ufuk barat ini sangat cocok untuk menikmati matahari tenggelam di tengah-tengah aktivitas para nelayan yang hilir mudik untuk mencari ikan. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan kota, Pantai Tanjung Bayang menawarkan harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat cukup dengan Rp.5000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp.10.000 Untuk kendaraan beroda empat. Salah satu kelebihan pantai ini karena memiliki akses yang sangat mudah dijangkau dari berbagai penjuru arah, pantai ini berlokasi di Desa Tanjung Bayang, Keluharan Barombong, KecamatanTamalate Kota Makassar.
Berada di Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menyusuri beberapa pesisir pantai yang berada disebelah selatan pantai ini. Bibir pantai yang membentang menjadi pusat aktivitas wisatawan yang berkunjung, beberapa aktivitas yang dapat dilakukan seperti volli pantai, berjemur, dan bersantai. Untuk aktivitas laut wisatawan dapat menikmati Banana boat dan bagi wisatawan juga dapat berenang di sepanjang sisi laut Pantai Tanjung Bayang. Kebanyakan wisatawan yang datang adalah siswa-siswi dari luar daerah kota Makassar yang melakukan study tour.
Demi mendukung kebutuhan untuk menunjang aktivitas wisatawan Pengelola Pantai Tanjung Bayang menyediakan Gazebo yang berjejer di pesisir pantai. Bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas hingga menghabiskan malam dan membutuhkan tempat penginapan, masyarakat telah menyediakan penginapan yang menawarkan berbagai varian harga dan berbagai jenis penginapan.
 Dengan  keberadaan Pantai Tanjung Bayang  dapat memberikan dampak negatif dan positif diberbagai aspek,seperti diaspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Hal positif yang paling dirasakan oleh masyarakat pada aspek ekonomi adalah dengan adanya sumber penghasilan dari kegiatan wisata misalnya penyewaan gazebo, penginapan, ban, penjualan makanan dan minuman serta pendapatan parkir. Namun hal ini juga akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Tanjung Bayang karena dengan adanya kegiatan wisata di daerah mereka akan menyebabkan ketergantungan ekonomi terhadap sumber penghasilan masyarakat lokal. Hal itu akan terjadi apabila tingkat kunjungan wisatawan menurun pada musim tertentu, maka akan berpengaruh pada penghasilan masyarakat.
Membahas mengenai aspek lingkungan tentu saja pariwisata akan menawarkan keindahan bagi para wisatawan, seperti di daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan Kota Makassar. Namun dengan adanya aktivitas wisata juga menimbulkan pencemaran lingkungan bagi Pantai Tanjung Bayang,seperti sampah yang tidak terkelola dengan baik, pencemaran air dan polusi udara.
 Kali ini kami akan fokus untuk membahas disatu titik yaitu di aspek sosial budaya.  Ada beberapa dampak positif sosial budaya daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, diantaranya wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan suku Makassar asli, karena masyarakat pengelola dari daya tarik wisata merupakan  masyarakat asli daerah Makassar sendiri, sehingga dengan adanya interaksi dari suku yang berbeda, maka wisatawan dan masyarakat dapat saling mengetahui dan mempelajari karakter atau sifat masing-masing serta dapat bertukar  informasi dari masing-masing suku yang berbeda. Terutama dari segi bahasa, karena masyarakat di Pantai Tanjung Bayang masih sangat kental dengan penggunaan bahasa daerah suku Makassar sehingga wisatawan dapat mengetahui sekilas mengenai bahasa daerah suku Makassar.
Kemudian dengan adanya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebuah organisasi masyarakat yang telah terjun langsung dalam pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengelola sebuah daya tarik wisata, dan LPM Tanjung Bayang adalah sebuah organisasi yang mengelola daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang didukung oleh pemerintah kota Makassar.  Hal ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi daya tarik wisata Pantai Panjung Bayang, karena masyarakat sendiri yang menjadi pengelola daya tarik wisata maka akan menumbuhkan rasa tanggungjawab penuh atas keberadaan pantai tanjung bayang sehingga masayarakat lokal dapat saling bekerjasama mengembangkan dan menjaga Pantai Tanjung Bayang, dalam hal ini masyarakat dapat  lebih mudah mengawasi langsung  keadaan sekitar daya tarik wisata karena masyarakat pengelola merupakan masyarakat yang tinggal dalam daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang.
Salah satu dampak positif yang paling terlihat dengan adanya Pantai Tanjung Bayang menjadikan wilayah Tanjung Bunga dan sekitarnya menjadi wilayah yang tidak asing lagi bagi masyarakat kota Makassar maupun masyarakat dari luar daerah Kota Makassar, ini terbukti dari tingkat kunjungan wisatawan atau wisatawan yang dominan datang berkelompok. Kebanyakan wisatawan yang datang merupakan rombongan siswa-siswi, mahasiswa yang datang untuk berlibur atau melakukan kunjungan wisata sambil belajar.
Selain itu keberadaan daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang juga memberikan dampak negatif sosial budaya yang dapat merugikan masayarakat setempat bahkan wisatawan yang datang, Di pantai Tanjung Bayang masih kurang akan pengamanan dan pengawasan terhadap wisatawan yang datang, ini terlihat dari kurangnya pemberian zona regulasi di sepanjang Pantai Tanjung Bayang yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan yang beraktivitas di laut.
Dampak negatif lain tidak hanya disebabkan oleh kurangnya pengamanan dan pengawasan tetapi disebabkan juga oleh kurang tegasnya aturan yang diberlakukan pihak pengelola, sehingga sebagian wisatawan yang datang seakan diberi kebebasan dan melampaui aturan-aturan yang telah ada, akibat dari ketidak tegasan pihak pengolala menyebabkan penyimpangan sosial dan mencemarkan nama baik Tanjung Bayang dimata publik.
Disisi lain terjadi kecemburuan sosial antar kelompok masyarakat setempat dalam hal pengelolaan. Hal ini terjadi karena tidak meratanya pengelolaan wilayah di daya tarik wisata bagi setiap kelompok masyarakat dan hal ini dapat dirasakan ketika sedang banyak wisatawan di Pantai Tanjung Bayang, akan timbul rasa kecemburauan antara masyarakat-masyarakat yang menyediakan penyewaan gazebo-gazebo maupun penginapan.
Dari sudut  pandang penulis maka dapat disimpulkan beberapa upaya untuk memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan oleh aspek sosial budaya daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang salah satunya dengan memberdayakan masyarakat lokal yang berada dalam kawasan daya tarik wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kepuasan wisatawan, selain itu  LPM Tanjung Bayang diharap lebih meningkatkan kualitas kerja dalam mengoptimalkan pengembangan Sumber daya alam dan sumber daya  manusia di Pantai Tanjung Bayang.
Sedangkan jika  di pandang dari sudut negatifnya maka upaya untuk meminimalkan aspek dari sosial budaya daya tarik wisata tersebut pengelolah harus lebih tegas dalam menetapkan peraturan yang ada dalam daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, serta meneningkatkan rasa peduli yang lebih terhadap keselamatan wisatawan dengan menambah fasilitas keamanan. Selain itu, agar meminimalkan kecemburuan sosial antar masyarakat, harus menyamaratakan fasilitas yang akan dikelola oleh kelompok-kelompok masyarakat, dan dalam hal ini pihak yang memiliki kewenangan dalam mengatur hal tersebut adalah pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tanjung Bayang.
Dalam memaksimalkan dan meminimalkan segala dampak pariwisata yang timbul dari aspek sosial budaya, maka dibutuhkan adanya kerjasama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan pantai Tanjung Bayang. Adapun stakeholder yang harus ikut memaksimalkan dan meminimalkan dampak diatas adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pantai Tanjung Bayang sebagai penanggungjawab atas pengelolaan daya tarik wisata, Pemerintah Kota Makassar sebagai fasilitator untuk mendukung pengembangan daya tarik wisata, dan Masyarakat sebagai pengelola serta pengembang dalam keberlangsungan daya tarik wisata.
Demikian, informasi terbaru yang kami dapatkan dari hasil observasi lapangan kami di Pantai Tanjung Bayang. Semoga dapat menjadi salah satu referensi yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pembaca.

 Salam Traveller !

Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novianti Purnama Sari


Cakupan Lingkungan Alam Kabupaten Majene, Sulawesi Barat



Cakupan Lingkungan Alam di Kabupaten Majene


Lingkungan menjadi salah satu faktor utama dalam pariwisata. Pariwisata dan lingkungan saling bergantung satu sama lain karena keduanya saling mendukung. Lingkungan yang baik akan menunjang pengembangan pariwiasata, sebaliknya pariwisata sangat tergantung oleh lingkungan suatu destinasi. Swarbrookes,(1999) dalam mason (2005)  mengemukakan lima aspek lingkungan suatu destinasi wisata yakni : lingkungan alam (the natural environment), pertanian (wildlife), margasatwa (the farmed environment), gedung (the built environment), dan sumber alam (natural resource).  Lingkungan alam dapat mencakup area pegunungan, lautan, sungai dan danau, gua-gua, pantai dll. Lingkungan pertanian terdiri dari  lansekap pertanian, hutan buatan, tambak ikan. Lingkungan buatan dapat mencakup bangunan-bangunan, perkampungan dan perkotaan, infrastruktur transportasi, bendungan dll. Lingkungan margasatwa terdiri dari binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, serangga, ikan dan hewan laut, sedangkan sumber-sumber alam dapat mencakup air, iklim, udara. Tulisan ini merupakan identifikasi kelima aspek lingkungan tersebut di Kabupaten Majene,destinasi wisata yang telah dipromosikan di Provinsi Sulawesi Barat.
Majene adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Barat yang memanfaatkan kekayaan lingkungan sebagai potensi pariwisata. Dari segi lingkungan alam, potensi pantai nampaknya menjadi aset utama daerah tersebut,  misalnya Pantai Barane. Selain itu, sungai menjadi potensi utama dalam mengembangkan pariswita di kabupaten tersebut.  Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya festival Sungai Mandar setiap tahunnya yang memanfaatkan sungai sebagai aspek utama penarik wisatawan untuk berkunjung. Potensi kelautan juga menjadi aset wilayah tersebut karena pelaksaanaan event sandeq race di bulan maret 2016 menunjukkan bahwa laut mampu mengembangkan pariwisata daerah tersebut. Sesungguhnya area lingkungan Kabupaten Majene merupakan wilayah pegunungan yang merupakan pemandangan indah yang dapat memberikan kesan positif kepada wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan yang melewati kabupaten ini.
Lingkungan pertanian di wilayah ini sangat mendukung untuk memanjakan mata para pengunjung khususnya mereka yang terbiasa dengan aktifitas perklotaan. Lingkungan persawahan yang menawarkan pemandangan hijau juga menambah nilai keindahan disepanjang  jalan di Kabupaten Majene. Serta aktivitas tambak ikan juga menjadi hal yang menarik bagi pengunjung karena tidak semua daerah memiliki aktivitas seperti ini. Di samping itu Kabupaten ini juga memiliki potensi tumbuhan, misalnya bunga anggrek. Di daerah ini bungan anggrek menjadi kekuatan karena keadaan tanah yang subur, sehingga masyarakat memanfaatkan kekayaan flora sebagai penghias lingkungan sekitar yang secara tidak langsung memberi dampak positif bagi pariwisata Kabupaten Majene.
Dari segi struktur bangunan rumah masyarakat Kabupaten Majene dominan menggunakan struktur tradisional namun di daerah perkotaan masyarakat cenderung memilih rumah yang berstruktur modern. Hal ini disebabkan karena rumah berstruktur modern menjamin keberlangsungan umur pakai yang lebih lama dan pengaruh modernisasi dari kehidupan sosial masyarakat. Sebagai sebuah kabupaten yang unsur pedesaannya masih melekat, dan termasuk daerah yang menjaga kealamian alamnya, tentu saja daerah ini memiliki sumber air yang masih terjaga alami. Air sebagai salah satu bahan kebutuhan utama kehidupan masyarakat banyak di manfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas sehari-hari maupun aktivitas dalam bekerja dan air tersebut bersumber dari pegunungan yang ada di sekitar daerah ini, beberapa aktivitas yang memanfaatkan kekayaan air di daerah ini seperti mengairi sawah,penambakan ikan,dan aktifitas lainnya. Seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat merupakan daerah yang beriklim tropis, yang tentu saja juga berkaitan dengan dunia pariwisata. Bagi wisatawan yang senang dengan iklim tropis, maka wilayah ini cocok sebagai destinasi wisata kunjungan mereka. Hal ini juga didukung oleh kondisi alam sekitar yang masih asri dan ditumbuhi berbagai jenis pepohonan rindang serta area perkebunan masyarakat yang membentang luas disepanjang jalan sehingga menciptakan udara sejuk yang dapat dinikmati oleh masyarakat daerah ini serta para pengunjung Kabupaten Majene.
Pada saat ini, alasan orang-orang melakukan perjalanan ke suatu destinasi karena ingin menikmati beraneka ragam atraksi wisata yang ada dalam satu destinasi wisata, dan dari segi pariwisata sesungguhnya Kabupaten Majene memiliki begitu banyak aset pariwisata yang mampu mengangkat citra pariwisata kabupaten tersebut. Ada banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata, mulai dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, maupun daya tarik wisata buatan. Akan tetapi salah satu masalah besar yang tampak terjadi di Kabupaten Majene adalah kurangnya kesadaran stakeholder  pariwisata seperti  pihak pemerintah daerah, pengusaha, masyarakat dan tentunya yang terpenting juga peran dari Dinas Pariwisata Kabupaten Majene dalam mengembangkan potensi wisata, terlihat dari kondisi beberapa daya tarik wisata yang belum optimal dalam sisi pengembangannya. Sedangkan sebuah daya tarik wisata yang layak dijual kepada para wisatawan adalah daya tarik wisata yang sudah tersentuh tangan baik itu dari pemerintah, para pengusaha pariwisata,maupun dari kelompok masyarakat itu sendiri. Artinya terciptanya pengembangan di dalam daya tarik wisata tersebut dengan memperhatikan dan melengkapi kondisi eksisting seperti melakukan pengelolaan daya tarik wisata dengan menampakkan atraksi wisata, dan melengkapi fasilitas-fasilitas sebagai pemuas kebutuhan para pengunjung. Dan yang terpenting juga dalam pengelolaan dan pengembangan sebuah daya tarik wisata adalah pengimplementasian sapta pesona agar memberikan kenyamanan dan kesan kepada para pengunjung.
Kondisi nyata yang terlihat dari sebagian daya tarik wisata di Kabupaten Majene adalah daya tarik wisata yang sudah dikelola oleh salah satu pihak namun pengelola hanya melakukan pembangunan dan tidak melakukann pengembangan yang bersifat berkelanjutan, seperti salah satunya Pantai Barane sebuah daya tarik wisata bahari  yang sudah cukup memiliki fasilitas seperti pengadaan gazebo, toilet, tempat pertunjukan dll. Tetapi pihak pengelola belum begitu mengoptimalkan pengembangan  yang  berkelanjutan di Pantai Barane, ini dibuktikan dengan masih sangat minimnya fasilitas yang dimiliki dan mengakibatkan sangat kurangnya  aktifitas yang dapat dilakukan oleh para pengunjung sehingga Pantai ini tidak begitu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Serta pengimplementasian sapta pesona yang belum terealisasi, seperti kebersihan, ini nampak dari masih banyaknya sampah yang berhamburan di sekitar Pantai Barane, kemudian kesejukan yang belum bisa begitu dinikmati para pengunjung, sebab di sepanjang Pantai Barane masih sangat kurang pepohonan sehingga udara belum begitu sejuk dan hawa panas yang begitu menyengat.  Apabila di Pantai Barane tidak dilakukan pengembangan yang berkelanjutan, maka lain halnya dengan daya tarik wisata Dapur Mandar. Dapur mandar merupakan sebuah tempat yang dimana wisatawan bisa melakukan aktivitas “something to do” yaitu, berenang  di pantai dan fotografi, bersantai,  “something to see” yaitu melihat sunset dan landsekap, “something to buy” yaitu membeli makanan dan minuman. Pengembangan  Dapur  manadar  sudah dilakukan dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari lengkapnya fasilitas seperti, gazebo, toilet, loket karcis, tempat sampah, penginapan dan restoran. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan di Dapur mandar yaitu kurangnya promosi dari pihak pengelola,  yang menyebabkan kurangnya pengunjung yang datang.
Dari beberapa permasalahan diatas, maka penulis  menyimpulkan bahwa harus ada tindak lanjut, untuk menyelesaikan permasalahan di Pantai Barane dan Dapur Mandar tersebut. Dalam hal ini, pengembangan Pantai Barane dapat dilakukan dengan menambah fasilitas sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan juga memperbaiki fasilitas yang rusak. Menambah aktivitas pengunjung juga merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan oleh pengelola daya tarik wisata. Sedangkan untuk  meningkatakan kunjungan di Dapur Mandar, pengelola bisa  melakukan kegiatan promosi secara terus-menerus, hal ini bisa dilakukan dengan membuat brosur, pamflet, dan juga melalui sosoal media. Menurut penulis, promosi melalui sosial media merupakan metode yang sangat praktis dan menguntungkan, karena metode ini sangat efisien, tidak membutuhkan banyak dana dan juga tenaga. Yang dibutuhkan hanyalah keterampilan teknologi.
            Sekian sebagian kecil informasi dari kami mengenai keadaan Cakupan Lingkungan Alam yang yang saat ini dimiliki oleh Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat dan juga sebagian cakupan lingkungan alam tersebut dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Semoga dapat memberikan manfaat kepada setiap pembaca dan tulisan ini mampu menjadi referensi dalam merencanakan ataupun melakukan perjalanan wisata ke Provinsi Sulawesi barat khususnya di Kabupaten Majene.



Salam Traveller .

Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novi Purnama sari

Tourism Map of Makassar City, Indonesia



Hey guys, buat kalian yang berjiwa traveller dan punya rencana untuk jalan-jalan, serta menjelajahi setiap daya  tarik wisata di Kota Makassar, berikut kami menyediakan peta wisata yang akan mempermudah kalian dalam menemukan lokasi daya tarik wisata yang tersedia.






Semoga bermanfaat yah !


Salam traveller .