Rabu, 06 April 2016

Dampak Sosial Budaya Pantai Tanjung Bayang


PANTAI TANJUNG BAYANG
(Dampak Sosial Budaya)

Kota Makassar memiliki sederet pantai di selat makassar, salah satunya adalah Pantai Tanjung  Bayang. Pantai yang menghadap ufuk barat ini sangat cocok untuk menikmati matahari tenggelam di tengah-tengah aktivitas para nelayan yang hilir mudik untuk mencari ikan. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan kota, Pantai Tanjung Bayang menawarkan harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat cukup dengan Rp.5000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp.10.000 Untuk kendaraan beroda empat. Salah satu kelebihan pantai ini karena memiliki akses yang sangat mudah dijangkau dari berbagai penjuru arah, pantai ini berlokasi di Desa Tanjung Bayang, Keluharan Barombong, KecamatanTamalate Kota Makassar.
Berada di Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menyusuri beberapa pesisir pantai yang berada disebelah selatan pantai ini. Bibir pantai yang membentang menjadi pusat aktivitas wisatawan yang berkunjung, beberapa aktivitas yang dapat dilakukan seperti volli pantai, berjemur, dan bersantai. Untuk aktivitas laut wisatawan dapat menikmati Banana boat dan bagi wisatawan juga dapat berenang di sepanjang sisi laut Pantai Tanjung Bayang. Kebanyakan wisatawan yang datang adalah siswa-siswi dari luar daerah kota Makassar yang melakukan study tour.
Demi mendukung kebutuhan untuk menunjang aktivitas wisatawan Pengelola Pantai Tanjung Bayang menyediakan Gazebo yang berjejer di pesisir pantai. Bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas hingga menghabiskan malam dan membutuhkan tempat penginapan, masyarakat telah menyediakan penginapan yang menawarkan berbagai varian harga dan berbagai jenis penginapan.
 Dengan  keberadaan Pantai Tanjung Bayang  dapat memberikan dampak negatif dan positif diberbagai aspek,seperti diaspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Hal positif yang paling dirasakan oleh masyarakat pada aspek ekonomi adalah dengan adanya sumber penghasilan dari kegiatan wisata misalnya penyewaan gazebo, penginapan, ban, penjualan makanan dan minuman serta pendapatan parkir. Namun hal ini juga akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Tanjung Bayang karena dengan adanya kegiatan wisata di daerah mereka akan menyebabkan ketergantungan ekonomi terhadap sumber penghasilan masyarakat lokal. Hal itu akan terjadi apabila tingkat kunjungan wisatawan menurun pada musim tertentu, maka akan berpengaruh pada penghasilan masyarakat.
Membahas mengenai aspek lingkungan tentu saja pariwisata akan menawarkan keindahan bagi para wisatawan, seperti di daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan Kota Makassar. Namun dengan adanya aktivitas wisata juga menimbulkan pencemaran lingkungan bagi Pantai Tanjung Bayang,seperti sampah yang tidak terkelola dengan baik, pencemaran air dan polusi udara.
 Kali ini kami akan fokus untuk membahas disatu titik yaitu di aspek sosial budaya.  Ada beberapa dampak positif sosial budaya daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, diantaranya wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan suku Makassar asli, karena masyarakat pengelola dari daya tarik wisata merupakan  masyarakat asli daerah Makassar sendiri, sehingga dengan adanya interaksi dari suku yang berbeda, maka wisatawan dan masyarakat dapat saling mengetahui dan mempelajari karakter atau sifat masing-masing serta dapat bertukar  informasi dari masing-masing suku yang berbeda. Terutama dari segi bahasa, karena masyarakat di Pantai Tanjung Bayang masih sangat kental dengan penggunaan bahasa daerah suku Makassar sehingga wisatawan dapat mengetahui sekilas mengenai bahasa daerah suku Makassar.
Kemudian dengan adanya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebuah organisasi masyarakat yang telah terjun langsung dalam pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengelola sebuah daya tarik wisata, dan LPM Tanjung Bayang adalah sebuah organisasi yang mengelola daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang didukung oleh pemerintah kota Makassar.  Hal ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi daya tarik wisata Pantai Panjung Bayang, karena masyarakat sendiri yang menjadi pengelola daya tarik wisata maka akan menumbuhkan rasa tanggungjawab penuh atas keberadaan pantai tanjung bayang sehingga masayarakat lokal dapat saling bekerjasama mengembangkan dan menjaga Pantai Tanjung Bayang, dalam hal ini masyarakat dapat  lebih mudah mengawasi langsung  keadaan sekitar daya tarik wisata karena masyarakat pengelola merupakan masyarakat yang tinggal dalam daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang.
Salah satu dampak positif yang paling terlihat dengan adanya Pantai Tanjung Bayang menjadikan wilayah Tanjung Bunga dan sekitarnya menjadi wilayah yang tidak asing lagi bagi masyarakat kota Makassar maupun masyarakat dari luar daerah Kota Makassar, ini terbukti dari tingkat kunjungan wisatawan atau wisatawan yang dominan datang berkelompok. Kebanyakan wisatawan yang datang merupakan rombongan siswa-siswi, mahasiswa yang datang untuk berlibur atau melakukan kunjungan wisata sambil belajar.
Selain itu keberadaan daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang juga memberikan dampak negatif sosial budaya yang dapat merugikan masayarakat setempat bahkan wisatawan yang datang, Di pantai Tanjung Bayang masih kurang akan pengamanan dan pengawasan terhadap wisatawan yang datang, ini terlihat dari kurangnya pemberian zona regulasi di sepanjang Pantai Tanjung Bayang yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan yang beraktivitas di laut.
Dampak negatif lain tidak hanya disebabkan oleh kurangnya pengamanan dan pengawasan tetapi disebabkan juga oleh kurang tegasnya aturan yang diberlakukan pihak pengelola, sehingga sebagian wisatawan yang datang seakan diberi kebebasan dan melampaui aturan-aturan yang telah ada, akibat dari ketidak tegasan pihak pengolala menyebabkan penyimpangan sosial dan mencemarkan nama baik Tanjung Bayang dimata publik.
Disisi lain terjadi kecemburuan sosial antar kelompok masyarakat setempat dalam hal pengelolaan. Hal ini terjadi karena tidak meratanya pengelolaan wilayah di daya tarik wisata bagi setiap kelompok masyarakat dan hal ini dapat dirasakan ketika sedang banyak wisatawan di Pantai Tanjung Bayang, akan timbul rasa kecemburauan antara masyarakat-masyarakat yang menyediakan penyewaan gazebo-gazebo maupun penginapan.
Dari sudut  pandang penulis maka dapat disimpulkan beberapa upaya untuk memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan oleh aspek sosial budaya daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang salah satunya dengan memberdayakan masyarakat lokal yang berada dalam kawasan daya tarik wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kepuasan wisatawan, selain itu  LPM Tanjung Bayang diharap lebih meningkatkan kualitas kerja dalam mengoptimalkan pengembangan Sumber daya alam dan sumber daya  manusia di Pantai Tanjung Bayang.
Sedangkan jika  di pandang dari sudut negatifnya maka upaya untuk meminimalkan aspek dari sosial budaya daya tarik wisata tersebut pengelolah harus lebih tegas dalam menetapkan peraturan yang ada dalam daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, serta meneningkatkan rasa peduli yang lebih terhadap keselamatan wisatawan dengan menambah fasilitas keamanan. Selain itu, agar meminimalkan kecemburuan sosial antar masyarakat, harus menyamaratakan fasilitas yang akan dikelola oleh kelompok-kelompok masyarakat, dan dalam hal ini pihak yang memiliki kewenangan dalam mengatur hal tersebut adalah pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tanjung Bayang.
Dalam memaksimalkan dan meminimalkan segala dampak pariwisata yang timbul dari aspek sosial budaya, maka dibutuhkan adanya kerjasama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan pantai Tanjung Bayang. Adapun stakeholder yang harus ikut memaksimalkan dan meminimalkan dampak diatas adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pantai Tanjung Bayang sebagai penanggungjawab atas pengelolaan daya tarik wisata, Pemerintah Kota Makassar sebagai fasilitator untuk mendukung pengembangan daya tarik wisata, dan Masyarakat sebagai pengelola serta pengembang dalam keberlangsungan daya tarik wisata.
Demikian, informasi terbaru yang kami dapatkan dari hasil observasi lapangan kami di Pantai Tanjung Bayang. Semoga dapat menjadi salah satu referensi yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pembaca.

 Salam Traveller !

Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novianti Purnama Sari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar