PANTAI TANJUNG BAYANG
(Dampak Sosial Budaya)
Kota Makassar memiliki sederet pantai di selat makassar,
salah satunya adalah Pantai Tanjung
Bayang. Pantai yang menghadap ufuk barat ini sangat cocok untuk
menikmati matahari tenggelam di tengah-tengah aktivitas para nelayan yang hilir
mudik untuk mencari ikan. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk
menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan kota, Pantai Tanjung Bayang
menawarkan harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan masyarakat cukup
dengan Rp.5000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp.10.000 Untuk kendaraan beroda
empat. Salah satu kelebihan pantai ini karena memiliki akses yang sangat mudah
dijangkau dari berbagai penjuru arah, pantai ini berlokasi di Desa Tanjung
Bayang, Keluharan Barombong, KecamatanTamalate Kota Makassar.
Berada di Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menyusuri
beberapa pesisir pantai yang berada disebelah selatan pantai ini. Bibir pantai
yang membentang menjadi pusat aktivitas wisatawan yang berkunjung, beberapa
aktivitas yang dapat dilakukan seperti volli pantai, berjemur, dan bersantai.
Untuk aktivitas laut wisatawan dapat menikmati Banana boat dan bagi wisatawan
juga dapat berenang di sepanjang sisi laut Pantai Tanjung Bayang. Kebanyakan wisatawan
yang datang adalah siswa-siswi dari luar daerah kota Makassar yang melakukan
study tour.
Demi mendukung kebutuhan untuk menunjang aktivitas
wisatawan Pengelola Pantai Tanjung Bayang menyediakan Gazebo yang berjejer di
pesisir pantai. Bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas hingga
menghabiskan malam dan membutuhkan tempat penginapan, masyarakat telah
menyediakan penginapan yang menawarkan berbagai varian harga dan berbagai jenis
penginapan.
Dengan keberadaan Pantai Tanjung Bayang dapat memberikan dampak negatif dan positif
diberbagai aspek,seperti diaspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Hal
positif yang paling dirasakan oleh masyarakat pada aspek ekonomi adalah dengan
adanya sumber penghasilan dari kegiatan wisata misalnya penyewaan gazebo,
penginapan, ban, penjualan makanan dan minuman serta pendapatan parkir. Namun
hal ini juga akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Tanjung Bayang
karena dengan adanya kegiatan wisata di daerah mereka akan menyebabkan
ketergantungan ekonomi terhadap sumber penghasilan masyarakat lokal. Hal itu
akan terjadi apabila tingkat kunjungan wisatawan menurun pada musim tertentu,
maka akan berpengaruh pada penghasilan masyarakat.
Membahas mengenai aspek lingkungan tentu saja pariwisata
akan menawarkan keindahan bagi para wisatawan, seperti di daya tarik wisata
Pantai Tanjung Bayang wisatawan dapat menikmati keindahan pantai di tengah kepenatan Kota Makassar. Namun
dengan adanya aktivitas wisata juga menimbulkan pencemaran lingkungan bagi
Pantai Tanjung Bayang,seperti sampah yang tidak terkelola dengan baik,
pencemaran air dan polusi udara.
Kali ini kami akan
fokus untuk membahas disatu titik yaitu di aspek sosial budaya. Ada beberapa dampak positif sosial budaya daya
tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, diantaranya wisatawan dapat berinteraksi
langsung dengan suku Makassar asli, karena masyarakat pengelola dari daya tarik
wisata merupakan masyarakat asli daerah
Makassar sendiri, sehingga dengan adanya interaksi dari suku yang berbeda, maka
wisatawan dan masyarakat dapat saling mengetahui dan mempelajari karakter atau
sifat masing-masing serta dapat bertukar informasi dari masing-masing suku yang berbeda.
Terutama dari segi bahasa, karena masyarakat di Pantai Tanjung Bayang masih
sangat kental dengan penggunaan bahasa daerah suku Makassar sehingga wisatawan
dapat mengetahui sekilas mengenai bahasa daerah suku Makassar.
Kemudian dengan adanya Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) sebuah organisasi masyarakat yang telah terjun langsung dalam
pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengelola sebuah daya tarik
wisata, dan LPM Tanjung Bayang adalah sebuah organisasi yang mengelola daya
tarik wisata Pantai Tanjung Bayang didukung oleh pemerintah kota Makassar. Hal ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi
daya tarik wisata Pantai Panjung Bayang, karena masyarakat sendiri yang menjadi
pengelola daya tarik wisata maka akan menumbuhkan rasa tanggungjawab penuh atas
keberadaan pantai tanjung bayang sehingga masayarakat lokal dapat saling
bekerjasama mengembangkan dan menjaga Pantai Tanjung Bayang, dalam hal ini
masyarakat dapat lebih mudah mengawasi
langsung keadaan sekitar daya tarik
wisata karena masyarakat pengelola merupakan masyarakat yang tinggal dalam daya
tarik wisata Pantai Tanjung Bayang.
Salah satu dampak positif yang paling terlihat dengan
adanya Pantai Tanjung Bayang menjadikan wilayah Tanjung Bunga dan sekitarnya
menjadi wilayah yang tidak asing lagi bagi masyarakat kota Makassar maupun
masyarakat dari luar daerah Kota Makassar, ini terbukti dari tingkat kunjungan
wisatawan atau wisatawan yang dominan datang berkelompok. Kebanyakan wisatawan
yang datang merupakan rombongan siswa-siswi, mahasiswa yang datang untuk
berlibur atau melakukan kunjungan wisata sambil belajar.
Selain itu keberadaan daya tarik wisata Pantai Tanjung
Bayang juga memberikan dampak negatif sosial budaya yang dapat merugikan masayarakat
setempat bahkan wisatawan yang datang, Di pantai Tanjung Bayang masih kurang
akan pengamanan dan pengawasan terhadap wisatawan yang datang, ini terlihat
dari kurangnya pemberian zona regulasi di sepanjang Pantai Tanjung Bayang yang
dapat membahayakan keselamatan wisatawan yang beraktivitas di laut.
Dampak negatif lain tidak hanya disebabkan oleh kurangnya
pengamanan dan pengawasan tetapi disebabkan juga oleh kurang tegasnya aturan
yang diberlakukan pihak pengelola, sehingga sebagian wisatawan yang datang seakan
diberi kebebasan dan melampaui aturan-aturan yang telah ada, akibat dari
ketidak tegasan pihak pengolala menyebabkan penyimpangan sosial dan mencemarkan
nama baik Tanjung Bayang dimata publik.
Disisi lain terjadi kecemburuan sosial antar kelompok masyarakat
setempat dalam hal pengelolaan. Hal ini terjadi karena tidak meratanya
pengelolaan wilayah di daya tarik wisata bagi setiap kelompok masyarakat dan
hal ini dapat dirasakan ketika sedang banyak wisatawan di Pantai Tanjung Bayang,
akan timbul rasa kecemburauan antara masyarakat-masyarakat yang menyediakan
penyewaan gazebo-gazebo maupun penginapan.
Dari sudut pandang
penulis maka dapat disimpulkan beberapa upaya untuk memaksimalkan dampak
positif yang ditimbulkan oleh aspek sosial budaya daya tarik wisata Pantai
Tanjung Bayang salah satunya dengan memberdayakan masyarakat lokal yang berada
dalam kawasan daya tarik wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan kepuasan
wisatawan, selain itu LPM Tanjung Bayang
diharap lebih meningkatkan kualitas kerja dalam mengoptimalkan pengembangan
Sumber daya alam dan sumber daya manusia
di Pantai Tanjung Bayang.
Sedangkan jika di
pandang dari sudut negatifnya maka upaya untuk meminimalkan aspek dari sosial
budaya daya tarik wisata tersebut pengelolah harus lebih tegas dalam menetapkan
peraturan yang ada dalam daya tarik wisata Pantai Tanjung Bayang, serta
meneningkatkan rasa peduli yang lebih terhadap keselamatan wisatawan dengan
menambah fasilitas keamanan. Selain itu, agar meminimalkan kecemburuan sosial
antar masyarakat, harus menyamaratakan fasilitas yang akan dikelola oleh
kelompok-kelompok masyarakat, dan dalam hal ini pihak yang memiliki kewenangan
dalam mengatur hal tersebut adalah pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tanjung Bayang.
Dalam memaksimalkan dan meminimalkan segala dampak
pariwisata yang timbul dari aspek sosial budaya, maka dibutuhkan adanya
kerjasama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan pantai
Tanjung Bayang. Adapun stakeholder yang harus ikut memaksimalkan dan
meminimalkan dampak diatas adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pantai Tanjung Bayang sebagai penanggungjawab
atas pengelolaan daya tarik wisata, Pemerintah Kota Makassar sebagai
fasilitator untuk mendukung pengembangan daya tarik wisata, dan Masyarakat
sebagai pengelola serta pengembang dalam keberlangsungan daya tarik wisata.
Demikian, informasi terbaru yang kami dapatkan dari hasil
observasi lapangan kami di Pantai Tanjung Bayang. Semoga dapat menjadi salah
satu referensi yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pembaca.
Salam Traveller !
Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novianti Purnama Sari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar