Rabu, 06 April 2016

Cakupan Lingkungan Alam Kabupaten Majene, Sulawesi Barat



Cakupan Lingkungan Alam di Kabupaten Majene


Lingkungan menjadi salah satu faktor utama dalam pariwisata. Pariwisata dan lingkungan saling bergantung satu sama lain karena keduanya saling mendukung. Lingkungan yang baik akan menunjang pengembangan pariwiasata, sebaliknya pariwisata sangat tergantung oleh lingkungan suatu destinasi. Swarbrookes,(1999) dalam mason (2005)  mengemukakan lima aspek lingkungan suatu destinasi wisata yakni : lingkungan alam (the natural environment), pertanian (wildlife), margasatwa (the farmed environment), gedung (the built environment), dan sumber alam (natural resource).  Lingkungan alam dapat mencakup area pegunungan, lautan, sungai dan danau, gua-gua, pantai dll. Lingkungan pertanian terdiri dari  lansekap pertanian, hutan buatan, tambak ikan. Lingkungan buatan dapat mencakup bangunan-bangunan, perkampungan dan perkotaan, infrastruktur transportasi, bendungan dll. Lingkungan margasatwa terdiri dari binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, serangga, ikan dan hewan laut, sedangkan sumber-sumber alam dapat mencakup air, iklim, udara. Tulisan ini merupakan identifikasi kelima aspek lingkungan tersebut di Kabupaten Majene,destinasi wisata yang telah dipromosikan di Provinsi Sulawesi Barat.
Majene adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Barat yang memanfaatkan kekayaan lingkungan sebagai potensi pariwisata. Dari segi lingkungan alam, potensi pantai nampaknya menjadi aset utama daerah tersebut,  misalnya Pantai Barane. Selain itu, sungai menjadi potensi utama dalam mengembangkan pariswita di kabupaten tersebut.  Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya festival Sungai Mandar setiap tahunnya yang memanfaatkan sungai sebagai aspek utama penarik wisatawan untuk berkunjung. Potensi kelautan juga menjadi aset wilayah tersebut karena pelaksaanaan event sandeq race di bulan maret 2016 menunjukkan bahwa laut mampu mengembangkan pariwisata daerah tersebut. Sesungguhnya area lingkungan Kabupaten Majene merupakan wilayah pegunungan yang merupakan pemandangan indah yang dapat memberikan kesan positif kepada wisatawan yang berkunjung maupun wisatawan yang melewati kabupaten ini.
Lingkungan pertanian di wilayah ini sangat mendukung untuk memanjakan mata para pengunjung khususnya mereka yang terbiasa dengan aktifitas perklotaan. Lingkungan persawahan yang menawarkan pemandangan hijau juga menambah nilai keindahan disepanjang  jalan di Kabupaten Majene. Serta aktivitas tambak ikan juga menjadi hal yang menarik bagi pengunjung karena tidak semua daerah memiliki aktivitas seperti ini. Di samping itu Kabupaten ini juga memiliki potensi tumbuhan, misalnya bunga anggrek. Di daerah ini bungan anggrek menjadi kekuatan karena keadaan tanah yang subur, sehingga masyarakat memanfaatkan kekayaan flora sebagai penghias lingkungan sekitar yang secara tidak langsung memberi dampak positif bagi pariwisata Kabupaten Majene.
Dari segi struktur bangunan rumah masyarakat Kabupaten Majene dominan menggunakan struktur tradisional namun di daerah perkotaan masyarakat cenderung memilih rumah yang berstruktur modern. Hal ini disebabkan karena rumah berstruktur modern menjamin keberlangsungan umur pakai yang lebih lama dan pengaruh modernisasi dari kehidupan sosial masyarakat. Sebagai sebuah kabupaten yang unsur pedesaannya masih melekat, dan termasuk daerah yang menjaga kealamian alamnya, tentu saja daerah ini memiliki sumber air yang masih terjaga alami. Air sebagai salah satu bahan kebutuhan utama kehidupan masyarakat banyak di manfaatkan oleh masyarakat untuk aktivitas sehari-hari maupun aktivitas dalam bekerja dan air tersebut bersumber dari pegunungan yang ada di sekitar daerah ini, beberapa aktivitas yang memanfaatkan kekayaan air di daerah ini seperti mengairi sawah,penambakan ikan,dan aktifitas lainnya. Seperti daerah lainnya di Indonesia, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat merupakan daerah yang beriklim tropis, yang tentu saja juga berkaitan dengan dunia pariwisata. Bagi wisatawan yang senang dengan iklim tropis, maka wilayah ini cocok sebagai destinasi wisata kunjungan mereka. Hal ini juga didukung oleh kondisi alam sekitar yang masih asri dan ditumbuhi berbagai jenis pepohonan rindang serta area perkebunan masyarakat yang membentang luas disepanjang jalan sehingga menciptakan udara sejuk yang dapat dinikmati oleh masyarakat daerah ini serta para pengunjung Kabupaten Majene.
Pada saat ini, alasan orang-orang melakukan perjalanan ke suatu destinasi karena ingin menikmati beraneka ragam atraksi wisata yang ada dalam satu destinasi wisata, dan dari segi pariwisata sesungguhnya Kabupaten Majene memiliki begitu banyak aset pariwisata yang mampu mengangkat citra pariwisata kabupaten tersebut. Ada banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata, mulai dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, maupun daya tarik wisata buatan. Akan tetapi salah satu masalah besar yang tampak terjadi di Kabupaten Majene adalah kurangnya kesadaran stakeholder  pariwisata seperti  pihak pemerintah daerah, pengusaha, masyarakat dan tentunya yang terpenting juga peran dari Dinas Pariwisata Kabupaten Majene dalam mengembangkan potensi wisata, terlihat dari kondisi beberapa daya tarik wisata yang belum optimal dalam sisi pengembangannya. Sedangkan sebuah daya tarik wisata yang layak dijual kepada para wisatawan adalah daya tarik wisata yang sudah tersentuh tangan baik itu dari pemerintah, para pengusaha pariwisata,maupun dari kelompok masyarakat itu sendiri. Artinya terciptanya pengembangan di dalam daya tarik wisata tersebut dengan memperhatikan dan melengkapi kondisi eksisting seperti melakukan pengelolaan daya tarik wisata dengan menampakkan atraksi wisata, dan melengkapi fasilitas-fasilitas sebagai pemuas kebutuhan para pengunjung. Dan yang terpenting juga dalam pengelolaan dan pengembangan sebuah daya tarik wisata adalah pengimplementasian sapta pesona agar memberikan kenyamanan dan kesan kepada para pengunjung.
Kondisi nyata yang terlihat dari sebagian daya tarik wisata di Kabupaten Majene adalah daya tarik wisata yang sudah dikelola oleh salah satu pihak namun pengelola hanya melakukan pembangunan dan tidak melakukann pengembangan yang bersifat berkelanjutan, seperti salah satunya Pantai Barane sebuah daya tarik wisata bahari  yang sudah cukup memiliki fasilitas seperti pengadaan gazebo, toilet, tempat pertunjukan dll. Tetapi pihak pengelola belum begitu mengoptimalkan pengembangan  yang  berkelanjutan di Pantai Barane, ini dibuktikan dengan masih sangat minimnya fasilitas yang dimiliki dan mengakibatkan sangat kurangnya  aktifitas yang dapat dilakukan oleh para pengunjung sehingga Pantai ini tidak begitu ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Serta pengimplementasian sapta pesona yang belum terealisasi, seperti kebersihan, ini nampak dari masih banyaknya sampah yang berhamburan di sekitar Pantai Barane, kemudian kesejukan yang belum bisa begitu dinikmati para pengunjung, sebab di sepanjang Pantai Barane masih sangat kurang pepohonan sehingga udara belum begitu sejuk dan hawa panas yang begitu menyengat.  Apabila di Pantai Barane tidak dilakukan pengembangan yang berkelanjutan, maka lain halnya dengan daya tarik wisata Dapur Mandar. Dapur mandar merupakan sebuah tempat yang dimana wisatawan bisa melakukan aktivitas “something to do” yaitu, berenang  di pantai dan fotografi, bersantai,  “something to see” yaitu melihat sunset dan landsekap, “something to buy” yaitu membeli makanan dan minuman. Pengembangan  Dapur  manadar  sudah dilakukan dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari lengkapnya fasilitas seperti, gazebo, toilet, loket karcis, tempat sampah, penginapan dan restoran. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan di Dapur mandar yaitu kurangnya promosi dari pihak pengelola,  yang menyebabkan kurangnya pengunjung yang datang.
Dari beberapa permasalahan diatas, maka penulis  menyimpulkan bahwa harus ada tindak lanjut, untuk menyelesaikan permasalahan di Pantai Barane dan Dapur Mandar tersebut. Dalam hal ini, pengembangan Pantai Barane dapat dilakukan dengan menambah fasilitas sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan juga memperbaiki fasilitas yang rusak. Menambah aktivitas pengunjung juga merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan oleh pengelola daya tarik wisata. Sedangkan untuk  meningkatakan kunjungan di Dapur Mandar, pengelola bisa  melakukan kegiatan promosi secara terus-menerus, hal ini bisa dilakukan dengan membuat brosur, pamflet, dan juga melalui sosoal media. Menurut penulis, promosi melalui sosial media merupakan metode yang sangat praktis dan menguntungkan, karena metode ini sangat efisien, tidak membutuhkan banyak dana dan juga tenaga. Yang dibutuhkan hanyalah keterampilan teknologi.
            Sekian sebagian kecil informasi dari kami mengenai keadaan Cakupan Lingkungan Alam yang yang saat ini dimiliki oleh Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat dan juga sebagian cakupan lingkungan alam tersebut dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Semoga dapat memberikan manfaat kepada setiap pembaca dan tulisan ini mampu menjadi referensi dalam merencanakan ataupun melakukan perjalanan wisata ke Provinsi Sulawesi barat khususnya di Kabupaten Majene.



Salam Traveller .

Written by : Arinil Hidayat, Hastuti, Novi Purnama sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar